Jenis dan Fungsi Database
Berikut ini jenis-jenis
database beserta fungsinya :
A. Operational Database
Operational database atau yang biasa disebut dengan database OLTP (On Line Transaction Processing) berfungsi untuk mengelola data yang dinamis secara langsung atau real-time. Operational database ini memungkinkan para pengguna bisa melihat, melakukan dan memodifikasi data.
1. JSON
Java script object notation merupakan format file yang menggunakan file untuk transfer dan pengiriman data. Pada umumnya, format ini digunakan untuk pertukaran data seperti berkomunikasi secara cepat melalui web browser dan web server.
2. XML
Extensible markup language merupakan bahasa program markup yang diciptakan oleh konsorsium World Wide Web (W3C) dan memiliki aturan untuk memberikan 2 kode dokumen yang bisa dibaca oleh manusia dan komputer. XML akan menghasilkan format data berupa teks yang digunakan untuk mempresentasikan struktur database.
B. Database Warehouse
Database warehouse merupakan sistem berbasis data yang biasa digunakan untuk pelaporan dan analisis data. Database warehouse termasuk komponen inti dari business inteligence. Database warehouse berupa repositori sentral data terpadu dari satu atau lebih sumber yang berbeda. Database ini menyimpan data terkini dan historis dengan satu tempat yang digunakan untuk membuat laporan analisis.
Microsoft SQL Server
Microsoft SQL server merupakan produk perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk menyimpan dan mengambil data sesuai permintaan aplikasi lainnya. Hal ini memungkinkan berjalan baik menggunakan komputer yang sama atau komputer lain melalui jaringan internet.
C. Distributed Database
Distributed database merupakan basis data yang perangkat penyimpanannya tidak terpasang pada komputer yang sama. Database disimpan pada beberapa perangkat komputer yang berada di tempat yang sama atau tersebar melalui jaringan komputer lain yang saling berhubungan.
Sistem ini terdistribusi melalui situs yang tergabung dan tidak memiliki komponen fisik. Melalui administratornya, database bisa mendistribusikan kumpulan-kumpulan data pada beberapa lokasi yang berada di server jaringan terorganisir. Database yang terdistribusi bisa meningkatkan kinerja bagi end user dengan membiarkan transaksi melalui proses yang banyak sehingga tidak fokus pada satu mesin saja.
Microsoft Access (Office)
Microsoft access merupakan sistem DBMS yang menggabungkan microsoft jet database engine dengan alat pengembang perangkat lunak. Microsoft access menyimpan data dengan formatnya sendiri. Dengan software ini pengguna bisa mengimpor atau menghubungkan langsung ke data yang tersimpan di database lainnya.
D. Relational Database
Database relasional merupakan database yang mengorganisir berdasarkan model hubungan data.
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah sistem untuk manajemen database relasional.
2. PostgreSQL
PostgreSQL merupakan sistem pengelolaan database relasional yang berfungsi untuk menyimpan data dengan aman dan bisa mengembalikan data tersebut sebagai respon atas request dari aplikasi lainnya. Sistem ini bisa bekerja melalui aplikasi mesin tunggal kecil hingga aplikasi internet besar dengan pengguna yang banyak secara bersamaan.
3. MariaDB
MariaDB merupakan sistem yang
dikembangkan oleh MySQL. Pengembangan ini bertujuan untuk mempertahankan
kompatibilitas yang tinggi dari MySQL dan cocok dengan API MySQL beserta perintah-perintahnya. MariaDB memiliki mesin penyimpanan XtraDB untuk
mengganti InnoDB.
4. MongoDB
MongoDB merupakan software database yang berorientasi pada dokumen cross platform dan open source.
5. Oracle Database
E. End-User Database
SQLite
SQLite merupakan sistem manajemen basis data yang ada pada library pemrograman C. SQLite ini tertanam ke dalam program akhir sehingga cocok digunakan dalam mendukung penyimpanan data akhir end user.
0 Komentar