Internet of Things (IoT) memiliki banyak board atau papan pengembangan. Dalam Internet of Things terdapat banyak sekali pilihan board pengembang yang cocok dengan projek yang ingin dikerjakan. Namun sebagai pelanggan kita tidak boleh asal pilih board untuk projek IoT kita. Pastinya kita akan memilih board yang cocok dan kompatibel dengan projek IoT yang ingin kita kerjakan.
1. Arduino Uno
Arduino Uno menjadi favorit para pemula dan para expert. Arduino Uno dianggap sebagai salah satu board pertama berbasis mikrokontroler. Arduino Uno menggunakan ATmega328P yang terdiri dari 14 pin input / output digital dan 6 input analog. Meskipun hanya memiliki memori Flash 32 KB, Arduino Uno bisa mengolah kode yang berhubungan dengan logika dan operasi yang kompleks.
Arduino Uno memiliki dukungan komunitas terbaik. Dari sensor ke aktuator ke perpustakaan. Arduino Uno memiliki ekosistem yang berkembang. Hampir setiap environment prototype mencoba untuk kompatibel dengan pin Arduino. IDE open source untuk mengembangkan sketch merupakan alasan lain untuk popularitasnya. Arduino menggunakan bahasa pemrograman C untuk menuliskan kode program.
2. Raspberry Pi
Raspberry Pi merupakan salah satu board Internet of Things yang sangat populer. Bahkan pengguna non-teknis bergantung pada Rasberry Pi untuk mengkonfigurasi sistem media digital dan kamera pengintai. Raspberry Pi 3 yang baru diluncurkan termasuk WiFi dan Bluetooth bawaan menjadikannya komputer yang paling ringkas dan standalone. Memiliki spesifikasi Broadcom BCM2837 SoC dengan prosesor ARM Cortex-A53 1.2 GHz 64-bit 64-bit dan memiliki RAM 1GB. Pi merupakan platform yang kuat. Raspberry Pi 3 dilengkapi dengan 2,4 GHz WiFi 802.11n dan Bluetooth 4.1 sebagai tambahan untuk port Ethernet 10/100. Port HDMI memudahkan untuk menghubungkan sumber A / V.
Raspberry Pi beroperasi pada Linux Debian khusus yang disebut sebagai Raspbian, dimana memberikan pengalaman pengguna yang sangat baik. Untuk pengembang dan pemula, Raspbian menawarkan environment untuk menginstal berbagai paket termasuk Node.js, LAMP, Java, Python dan lain sebagainya. Dengan empat port USB dan 40 pin GPIO, kita bisa menghubungkan banyak peripheral dan juga aksesoris ke Pi.
3. Intel Edison
Intel Edison merupakan CPU dual-core berkinerja tinggi dengan microcontroller single core yang bisa mendukung pengumpulan data yang kompleks. Intel Edison memiliki Wi-Fi terintegrasi yang disertifikasi di 68 negara, dukungan Bluetooth® 4.0, 1GB DDR dan juga memori flash 4GB. Edison dilengkapi dengan 2 papan pelarian –1 yang kompatibel dengan Arduino dan papan lainnya yang dirancang untuk menjadi lebih kecil dalam ukuran untuk prototype yang lebih mudah. Papan breakout Arduino memiliki 20 pin input / output digital, termasuk 4 pin sebagai output PWM, 6 input analog, 1 UART (Rx / Tx) dan 1 pin I2C. Edison berjalan pada distribusi Linux tertanam yang disebut sebagai Yocto. Hal ini merupakan salah satu dari sedikit papan yang memperoleh sertifikasi oleh Microsoft, AWS, dan IBM untuk konektivitas cloud.
4. Adafruit Flora
Jika kita tertarik pada produk yang bisa dikenakan, Adafruit Flora cocok untuk kamu. Adafruit Flora merupakan platform elektronik yang bisa digunakan berdasarkan mikrokontroler Arduino paling populer. Ukuran Flora menjadikannya pilihan yang ideal untuk disematkan dalam pakaian. Muncul dengan benang konduktor tipis yang bisa dijahit yang berfungsi sebagai kawat yang menghubungkan daya dan aksesoris lainnya. Versi terbaru dari Flora dikirimkan dengan micro-USB dan LED Neopixel untuk kemudahan pemrograman serta pengujian.
Adafruit Flora didasarkan pada mikrokontroler Atmega 32u4, yang menggerakkan Leonardo dan Arduino Mega. Terdapat konektor baterai JST 2 terpolarisasi onboard dengan perlindungan Schottky diode untuk digunakan dengan paket baterai eksternal dari 3,5V ke 9V DC. Mengingat kompatibilitasnya dengan Arduino, sebagian besar sketch akan berjalan tanpa perlu dimodifikasi.
0 Komentar