Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar yang digunakan untuk mengontrol sebuah rangkaian listrik dengan mengaktifkan atau pun menonaktifkan kontak saklar. Relay memiliki dua bagian utama yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil, dapat menghantarkan listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Relay berfungsi sebagai saklar elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi seperti :
1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah
2. Menjalankan fungsi logika
3. Memberikan fungsi penundaan waktu
4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan
Cara Kerja Relay
Relay memiliki 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), armature, switch contact point (saklar) dan spring.
1. Electromagnetic (coil)
Bentuk coil menyerupai lilitan kawat tembaga yang umumnya dilapisi dengan email. Fungsi utamanya sebagai medan magnet, khususnya untuk tingkat tegangan arus listrik yang mengalir pada rangkaian tertentu.
2. Armature
Armature memiliki bentuk berupa lempengan logam. Armature berfungsi sebagai tuas kontak yang mampu mengubah posisi saklar dengan medan magnet yang mempengaruhinya.
3. Switch Contact Point (saklar)
Saklar merupakan bagian terluar dari relay sehingga bentuknya paling mudah dikenali. Saklar terdiri dari 2 kondisi yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). NO adalah kondisi relay setelah dialiri arus sedangkan NC adalah kondisi awal dimana relay ini belum dialiri arus listrik. Kedua kondisi tersebut bekerja sesuai dengan kondisi masing-masing.
3. Spring
Komponen penyusun yang satu ini dijuluki dengan istilah per. Fungsi per atau spring ini yaitu untuk memudahkan proses pengembalian posisi switch kontak.
Pole dan Throw
1. Pole merupakan jumlah dari seberapa banyaknya kontak yang dimiliki oleh relay
2. Throw merupakan jumlah pilihan kondisi yang terdapat pada kontak
Jenis - jenis Relay
Relay dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Ada 2 jenis relay berdasarkan pole dan throw yang paling umum digunakan, antara lain :
1. Relay SPDT (Single Pole Double Throw)
Pada relay SPDT ini komponen akan di desain dengan jumlah terminal yang lebih banyak, yaitu tiga terminal yang aktif sebagai saklar dan dua terminal lainnya difungsikan sebagai coil.
2. Relay DPDT (Double Pole Double Throw)
Pada umumnya, relay DPDT memiliki delapan terminal aktif. Enam terminal akan dibagi menjadi dua saklar aktif yang dikendalikan oleh coil. Sedangkan terminal lainnya berfungsi sebagai coil.
Sedangkan 2 jenis relay lainnya sangat jarang ada di pasaran dan jarang digunakan. Untuk pengetahuan saja, 2 relay tersebut yaitu :
1. Relay SPST (Single Pole Single Throw)
Relay SPST setidaknya memiliki empat terminal aktif. Untuk dua terminal dapat difungsikan sebagai saklar dan dua sisanya hanya berfungsi sebagai coil.
2. Relay DPST (Double Pole Single Throw)
Setidaknya akan ada enam terminal aktif yang di tanam di dalam relay DPST. Untuk pembagiannya yaitu empat terminal di pecah lagi menjadi dua saklar dan dua lainnya berfungsi sebagai saklar.
0 Komentar