Mengenal Bahasa C dalam Pemrograman Arduino

Pemrograman Bahasa C Arduino

Pada dasarnya pemrograman Arduino menggunakan bahasa pemrograman C. Bahasa C merupakan bahasa  yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para programmer. Sebenarnya masih banyak sekali bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) seperti pascal, basic, cobol, phython dan lainnya. Berikut beberapa alasan para programmer masih tetap memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul :

 

1. Bahasa C merupakan bahasa yang kuat dan fleksibel serta telah terbukti dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi, pengolah gambar dan pembuatan kompilator bahasa pemrograman baru. 

 

2. Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Contohnya, program yang ditulis dalam sistem operasi windows dapat kita kompilasi di dalam sistem operasi linux baik dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali.

 

3. Bahasa C merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh programmer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman telah banyak disediakan oleh pihak luar dan dapat diperoleh dengan mudah. 

 

4. Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun dari beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya tanpa harus menulis ulang implementasinya. 

 

5. Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras.

 

Fungsi utama dalam struktur penulisan program menggunakan bahasa C yaitu main(). Fungsi ini akan dipanggil pertama kali pada proses eksekusi program. Apabila ada fungsi lain selain fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat digunakan. Jadi, bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtutan. Jika kita menuliskan fungsi-fungsi lain di bawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototype. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada kompiler terlebih dahulu daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun jika kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut di atas atau sebelum fungsi utama, maka kita tidak perlu lagi untuk menuliskan bagian prototype.

 

Selain itu, dalam bahasa C kita akan mengenal file header yang biasa di tulis dengan ekstensi h(*.h).  File header adalah file bantuan yang digunakan untuk menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan digunakan dalam program. Dalam bahasa C, file header standar yang digunakan untuk proses input/output adalah <stdio.h>. Jika kita menggunakan file header yang telah disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya di dalam tanda‘<’ dan ‘>’ (misalnya <stdio.h>). Namun jika menggunakan file header yang kita buat sendiri, maka file tersebut ditulis diantara tanda “ dan ” (misalnya “cobaheader.h”). Perbedaan antara keduanya terletak pada saat pencarian file tersebut. Jika kita menggunakan tanda <>, maka file tersebut dianggap berada pada direktori deafault yang telah ditentukan oleh kompilator. Sedangkan jika kita menggunakan tanda “ ”, maka file header dapat kita dapat tentukan sendiri lokasinya.

 

Posting Komentar

0 Komentar